Selasa, 28 Juli 2009

Akhirnya baik-baik aja, toh!

ummm..
beberapa minggu ini aku bingung sendri melihat perubahan emosi yang terjadi sama diriku sendiri. sepertinya karakter melankolisku sudah menguasai sepenuh-penuhnya jiwaku. entahlah, aku jadi gampang sekali menangis. kadang menangis untuk kesedihan hidupku(yang kebetulan emang lagi menyedihkan), buku bacaan, lagu, film atau bahkan khayalanku sendiri.

beberapa waktu yang lalu. hm.. hampir sebulan yang lalu mungkin. hidupku nyaris penuh dengan air mata! aku menangis tiap hari. walau sebenarnya mood ku pada suatu hari itu memang lagi baik-baik saja, namun nanti kadang terlintas dalam pikiranku hal-hal yang sudah terjadi dan membuat beberapa orang di sekelilingku kecewa, yah... menaglirlah air mata itu. di tambah dengan sifat emosiku yang memang sangat sensitif dalam hal 'perasa' dan ditambah lagi aku nggak menemukan jalan keluarnya membuat tangisku semakin menjadi-jadi. why, why, why...
dan yang lebih parah lagi aku sepertinya nggak punya niat untuk berbagi dengan orang-orang di skitarku. mungkin mereka bahkan tidak tau aku meraung-raung dalam diam( aku harus menahan suaraku supaya tidak ada yang tau aku menangis) atau mungkin aku tidak bisa menemukan orang yang bisa memberiku semangat. karena dulu biasanya aku kadang memberi solusi(yah... bisa dikatakan begitu) untuk teman-temanku yang bersedia mau berbagi denganku tentang pergumulannya. dan aku senang melakukannya.

tapi, bagaimana jika yang bergumul itu aku sendiri? mau tak mau aku harus memaksa pikiranku untuk berfikir dengan jernih. mencoba 'mengerjakan proyek pemulihan akal sehat' ini sendirian tentunya. karena itu aku mencoba menghindari teman-temanku sekali lagi, entah mereka menyadarinya atau tidak. aku butuh sendiri. tidak begitu mengubah status facebook ku sesering yang seharusnya dan yah.. tentu saja tidak memberi status-status yang 'bahaya'.

Jadi, yang kulalukan hanya berdoa(lakukan itu kawan, kalau kau sedang bergumul. believe me). meminta kekuatan tentu , tentu saja. mungkin ini sesuatu yang perlu kuselesaikan dengan pikiran yang dewasa atau mungkin saja Dia menguji kesetiaanku. he he...
meniyapkan plan A, plan B. prepare for the worst gitulah dan juga sekali lagi perepare untuk mentalku kalau-kalau akhir bulan ini aku kenak 'tampar' juga.

tapi, syukurlah...
aku berhasil memulihkan diriku sedikit demi sedikit. Aku masih belum percaya kalau aku diterima berkat kerjaku sendiri. Bahkan tanpa harus menunggu akhir bulan ini! Dia benar-benar membantuku...

well, akhirnya selesai juga. setidaknya 95%..
itu sesuatu yang benar-benar harus ku syukuri. sangat ku syukuri...
walau hatiku tetap saja merasa sedikit ada yang kosong. kalau saja 'dia' juga bisa merasakan kesenangan yang sama..

tapi mungkin memang begitulah seharusnya. Tuhan memiliki rencana yang berbeda untuk tiap-tiap orang, tak terfikirkan dan sulit untuk dimengerti. tapi, harus kuakui Dia jauh dari sekedar luar biasa..